Diberdayakan oleh Blogger.
Welcome To My Blog

Senin, 28 Desember 2009

Doktrin Kebebasan

Tak ada yang baru
Di abad tua ini
yang baru hanyalah
Sebuah perubahan besar-besaran
Atas Adat, Kepercayaan, Tingkah Laku, Agama
dan bersumber dari...
Doktrin Kebebasan..


Kolektor Tai' Indonesia

Ranjang bau pesing bekas ompol
mengingatkanku
akan baumu "Orang-orang busuk di Pemerintahan"
berdasi, berbicara seperti Hakim,
seakan benar milikmu sendiri.

Tai', janjimu memang busuk
seperti tai', tak terbukti sama
sekali.
Gembar-gembor saat kampanye
merayu dengan 20.000 rupiah
supaya aku ikut mendukungmu..
Tapi apa?
semuanya berwujud tai'..

Saat kau sudah duduk di Kursi Impianmu
Kau malah enak-enakan bermain tai'
menjilat tai'
mengkoleksi tai'..

Aku,
hanya bisa berdoa mewakili Kaumku yang terhormat
untuk Para Kolektor Tai' Indonesia
Semoga selamat sampai tujuan akhirmu
ditempat,
Dimana tai' berwujud api
berkumpul disitu.

Amien




Menyatu

Seketika Aku tersentak,
Memutus bunga tidur yang tak jauh beda
dari kemarin..
Ya, seperti kemarin
Aku yakin,
Malaikat penguasa sepertiga malam
Lagi - lagi menyapaku
Apalagi alasannya kali ini ? Batinku
'Dia tak menjawab
'Aku menunggu jawabannya

Sampai ketika butiran Air Wudhu
telah menyadarkanku sepenuhnya
Aku tak melihatnya didekatku lagi
Ah..Apa peduliku !!

Langsung saja..
Ku bentangkan sajadah membujur ke Ka'bah
Ku ganti baju, sejenak ku berkaca
Ku toleh sejenak jam di dinding
"Pukul 02.30"
Kupikir "Inilah saatnya"

(Satukan Aku dan Tuhanku !!)

Kamis, 24 Desember 2009

Perjalanan

Dari tempat
Batu ternganga
Tanpa Belas, Tanpa Kasih

Matahari menggantung
Teriknya tarikku

Peluh terwujud
Nyawapun Akan terbagi

Dari tanjankan - tanjakan duri bunga mawar..

Tikus – tikus

Cit….cit….cit….
Tikus di lobang
Lobang yang dalam

Cit….cit….cit….
Tikus bukan tikus itu

Cit….cit….cit….
Tikus bergerak mengendap endap
Cit….cit….cit….
Tikus masuk pemerintahan
Tikus menusuk keadilan

Cit….cit….cit….
Tkus makan tikus makan
Tikus sedang makan uang
Makan uang makan uang
Tikus gemuk makan uang

Cit….cit….cit….
Tikus, tikus ada dimana –mana
Ada di Pendidikan ada di Kelurahan ada di Kepolisian
Ada di Pusat Pemerintahan

Tikus bisa jadi siapa saja
Jadi Guru, jadi Lurah, jadi Polisi, jadi Presiden

Lalu bagaimana jadinya jika tikus dibasmi pula oleh tikus
dan,
bagaimana jadinya jika Negara ini Kumpulan dari tikus-tikus..

Rahasia Malam

Aku memandang Keheningan malam
Sampai hinggap terpercik kenang

Dari hangat sampai embun
Lalu hitam berkelam petang

Menyelubung malam..

Teguran Dari Ku

Untuk Indonesia
Akuilah bahwa Aku telah menegurmu.

Lewat putusnya jalan ini
Lewat hilangnya rasa ini
Lewat jembatan menuju neraka bumi

Untuk Nias
Ingat, Aku telah menegurmu
Lewat retakan mimpimu
Lewat luapan hatimu
Lewat sentuhan tanganKu
Lewat goncangan yang menggetarkan hatimu

Dan,
Diantara bentangan harapan
Anak gembala
Maka musnah, telah musnah
Semua..

Nafsu di Jiwa Kematian

Aku tangguh dibenakmu
Kemarin !

Berhujam tidak
Bahwa jantung telah terbagi
Lewat peluh yang keluar di siang ini

Dengan bara semangat yang tak padam
Kulewati tanjakan
Ditepi – tepi jalan kematian

Berharap nafsu kan bangkit
Untuk kau meski sedikit

Namun dihari pertama
Telah terkumpul tetesan darah
Dan kutancapkan tombak berbau anyir
Diatas bongkahan batu yantg pandai berkelam

Lalu dihari kedua
Hinggap pula racun – racun
Dosa – dosa
Menjadi satu dalam kalbu
Terhina

Dihari terakhir pun dengan segenap nafsu yang tersisa
Kusaksikan hadirmu begitu memukau
Lewat cahya – cahya kehidupan.

Manusia Seperti Ini

Bila Tuhan akan kemari
Katakan PadaNya bahwa Aku sedang bersujud
Aku sedang berdzikir
Aku sedang bertelanjang kaki menuju SurauNya
Aku sedang membagi kasih bersama anak yatim
Dan aku sedang berdo’a.

Bila Tuhan hendak pergi
Jangan katakan bahwa Aku berjudi
Aku mabuk, Aku berzina
Aku memaki Pengemis Tua
Aku telah bersekutu dengan Roh –roh gaib
Dan aku sudah sangat jauh.

Sang Penguasa

Diam saja
Tak usah komentar!
Aku Pemimpinmu
Aku Penguasa negeri ini
Lihat,
Telah kubiarkan
Rakyat melata sana-sini
Semangat juang padam kini
Lihat,
Api dan duri merasuk diri
Melingkupi sendi-sendi kedaulatan negeri ini
Biarlah
“Yang tejadi biar terjadi” Kataku
Diam saja tak usah komentar !!

Aku Adalah

Aku Adalah setitik nila..
yang merusak susu sebelangga.
Aku Adalah Patung tak berjiwa...
yang terbentuk dari duka dan lara.
Aku Adalah Api yang membara...
yang menjadi hiasan neraka.
dan Aku adalah deritamu...
yang tak akan kau kenang.
yang akan kau tinggalkan...

Introduction



Kalau dulu punya E-mail aja udah mbois tapi seiring waktu berjalan, teknologi pun semakin berkembang maka aktivitas Netter makin beraneka ragam salah satunya adalah nge-blog. Ya, aktivitas yang akan menjadi bagian dari kesibukan saya mulai saat ini. Bukannya mem-beo atau terbawa arus tren lho! Tapi ngeblog disini akan saya jadikan tempat menuangkan segala uneg-uneg yang selama ini terpendam dalam pikiran bernaung dalam hati menyatu dengan jiwa(sok puitis). Takutnya kalau pikiran udah mentok dan tidak tersalurkan malah nanti bisa jadi penyakit ( stress, depresi, gila,..etc). Oleh sebab itu maka izinkan Saya dengan segenap tenaga dan pikiran yang tersisa ini ingin ikut eksis dalam Dunia Maya khususnya dunia Blogging. Sekian sambutan dan kesan pertama dari saya,selanjutnya terserah anda.