Aku tangguh dibenakmu
Kemarin !
Berhujam tidak
Bahwa jantung telah terbagi
Lewat peluh yang keluar di siang ini
Dengan bara semangat yang tak padam
Kulewati tanjakan
Ditepi – tepi jalan kematian
Berharap nafsu kan bangkit
Untuk kau meski sedikit
Namun dihari pertama
Telah terkumpul tetesan darah
Dan kutancapkan tombak berbau anyir
Diatas bongkahan batu yantg pandai berkelam
Lalu dihari kedua
Hinggap pula racun – racun
Dosa – dosa
Menjadi satu dalam kalbu
Terhina
Dihari terakhir pun dengan segenap nafsu yang tersisa
Kusaksikan hadirmu begitu memukau
Lewat cahya – cahya kehidupan.
Kamis, 24 Desember 2009
Nafsu di Jiwa Kematian
Posted by Zay Abidin on Kamis, Desember 24, 2009